Pengajuan Diska di Jatim Tinggi, Di Tuban Ada Ratusan Kasus

Tubannews.id – Berdasarkan data tahun 2022, selama satu tahun terkahir angka permohanan Dispensasi Nikah (Diska) di wilayah Jawa Timur jumlahnya mencapai 15.212 kasus, Kamis (18/1/2023).

Dari data Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Surabaya, jumlkah daerah tertinggi yang mengajukan Diska adalah Kabupaten Jember dengan total putusan kasus 1.388. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Tuban sendiri yang mengajukan Diska terdapat sebanyak 516 pasangan yang masih di bawah umur.

Dalam siaran persnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati mengatakan viralnya kasus ratusan siswi Ponorogo yang hamil sebelum menikah merupakan fenomena gunung es.

“Ponorogo itu sebenarnya rendah bila melihat dari data PTA Surabaya dan itu fenomena gunung es. Sebab dari 15.212 putusan diska di tahun 2022. 80 persen karena pihak perempuan sudah hamil duluan,” kata Maria Ernawati, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur.

Erna, begitu dia akrab disapa menjelaskan 20 persen sisanya banyak sebab, misal perjodohan karena faktor ekonomi. Dari viralnya kasus Ponorogo itu, masyarakat Jawa Timur lebih tahu bahwa di Jawa Timur kasus pernikahan anak atau pernikahan dini ini masih sangat tinggi.

Saat ini, pemerintah memiliki program prioritas yaitu percepatan penurunan angka stunting dan ditargetkan pada Tahun 2024 mendatang, angka stunting di Indonesia sebesar 14 persen.

“Pada kasus kehamilan yang tidak diinginkan ditambah usia ibu hamil yang sangat muda berpotensi terjadi bayi lahir stunting,” sambungnya.

Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan keterlibatan semua pihak. Sedang untuk BKKBN sendiri telah memiliki strategi penurunan stunting dan pembentukan keluarga berkualitas dengan sasaran mulai dari remaja.

“Kami memiliki program GenRe atau Generasi Berencana melalui Pusat Informasi dan Konseling (PIK) remaja untuk sosialiasi Kesehatan Reproduksi atau Kespro,” tegasnya.

Erna menjelaskan di Tahun 2023 ini, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur akan membentuk Duta GenRe hingga ke tingkat Desa. Selama ini, Duta GenRe baru ada di tingkat Kabupaten.

“Saat ini di Jawa Timur sudah ada 8.501 Duta GenRe Desa. Tugas para Duta GenRe ini selain melakukan sosialisasi juga bisa melakukan konseling. Diharapkan para remaja akan lebih terbuka saat melakukan konseling kepada teman sebaya daripada ke orang tua,” pungkasnya.(**)