Tahun 2023, Duit Jatah Penurunan Stunting Bertambah Rp 21 M

Tubannews.id – Percepatan penurunan stunting dilakukan Pemkab Tuban. Selain telah membentuk tim percepatan penurunan stunting, juga memberikan anggaran lebih disbanding tahun sebelumnnya.

Disampaikan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, komitmen percepatan penurunan stunting secara terintegrasi dilakukan Pemkab Tuban. Salah satu wujudnya kenaikan anggaran. Pada tahun 2022 nominalnya Rp 51,1 Miliar (M) dan anggaran percepatan penurunan pada tahun 2023 sebesar Rp 72,9 M atau bertambah naik Rp 21,1 M sekitar 42,7 persen.

“Anggaran tersebut terserap untuk berbagai kebijakan lintas OPD terkait,” ungkapnya saat memberikan sambutan kala memimpin penilaian secara daring yang dilakukan Pemprov Jatim terhadap percepatan penurunan stunting terintegitras di ruang RH Ronggolawe, pada Kamis (10/8/2023).

Disampaikan pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting Pemkab Tuban ini, program rutin telah digelar. Mulai rembug stunting mulai tingkat desa/kelurahan hingga kabupaten. Selain itu juga sosialisasi, pembinaan pelaku Percepatan Penurunan Stunting (PPS).

Di Tuban ada 328 Tim PPS. Dari jumlah yang tercebar di seluruh kabupaten itu, sebanyak 303 telah memiliki Kader Pembangunan Manusia(KPM).

Selain program itu, lanjut Mas Bupati, juga dilakukan pengembangan program inovasi. Seperti Kelas Calon Pengantin Puskesmas Palang (Kantin Puspa), Cegah Stunting dengan Benahi Sanitasi (Canting Besi), Gerakan Makan Pagi Bergizi Setiap Hari (Gempita), Gerakan Makan Ikan Lengkapi Gizi Seimbang (Gemilang).

Disamping itu, dijalankan program untuk melakukan intervensi dengan menyasar remaja putri, calon pengantin, ibu hamil, bayi, dan balita. Diantaranya pengecekan kesehatan dan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil, pelayanan KB pascapersalinan, edukasi perihal pemberian ASI eksklusif bagi bayi, edukasi tentang makanan pendamping ASI. Juga dilakukan pemantauan tumbuh kembang bayi, edukasi tentang Tata Laksana Gizi Buruk, dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi balita gizi buruk.

Mas Lindra menambahkan upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tuban disusun sesuai dengan time line rencana kerja yang telah disusun. Tim PPS secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi pada tiap bagian. “Sehingga berjalan sesuai dengan perencanaan dan hasil yang didapatkan optimal, yaitu mampu menurunkan angka stunting hingga serendah mungkin,” tandasnya.

Pada kegiatan penilaian secara daring ini dihadiri sekda Tuban, pimpinan OPD, Kepala Puskesmas, serta petugas teknis. Dan juga anggota DPRD Tuban dan forkopimda. (zak)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *