Tubannews.id – Menghadapi cuaca buruk yang melanda wilayah perairan laut utara Kabupaten Tuban berupa angin kencang dan juga gelombang besar, membuat sejumlah nelayan yang ada di sepanjang pesisir Tuban itu memilih untuk menganggur di rumah saja, Sabtu (31/12/2022).
Demi keselamatannya, para nelayan tidak berani untuk melaut mengingat gelombang besar masih terus mengancam selama beberapa hari terakhir. Diperkirakan cuaca buruk masih akan terus terjadi sampai dengan awal tahun 2023 mendatang.
Hampir seluruh nelayan yang ada di pesisir Kabupaten Tuban tidak berani untuk mencari ikan karena kondisi gelombang yang masih tidak menentu. Pasalnya, angin kencang dan juga gelombang besar dengan ketinggian sekitar 6 meter sampai 8 meter bisa saja terjadi di tengah laut.
“Sekarang ini kita libur dulu, tidak melaut. Karena ini cuaca buruk dan gelombangnya juga besar,” kata Sumindar (60), nelayan asal Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.
Dengan kondisi cuaca buruk tersebut, para nelayan mengaku tidak mempunyai pemasukan. Sehingga kadang-kadang mereka harus hutang kepada tetangga dan juga kerabat jika mereka telah kehabisan uang untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau libur seperti ini ya tidak ada pemasukan sama sekali. Memang ini musimnya baratan (angin kencang), biasanya cuaca seperti ini sampai 2 minggu,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh nelayan asal Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Mereka para nelayan dengan kapal besar juga terpaksa berhenti melaut karena gelombang besar yang sangat mengancam jika mereka tetap melaut.
“Harapannya, segera membaik cuacanya. Biar kita bisa kembali melaut,” ujar Waras, nelayan asal Desa Karangagung, Kecamatan Palang, Tuban.
Adapun dampak terjadinya gelombang besar dan angin kencang di perairan laut utara Tuban itu juga mengakibatkan kapal-kalan mengalami kandas setelah terdampak di pantai. Selain itu beberapa perahu nelayan juga ada yang mengalami kerusakan dan tenggelam di ketika sedang bersandar dan diterjang gelombang besar.(Ar).