BAZNAS RI Lunucrkan Balai Ternak di Tuban

Tubannews.id – Badan Amil Zakat (Baznas) Republik Indonesia (RI) ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Tuban, Jawa Timur melalui prgoram-proram yang ada, Rabu (8/2/2023).

Salah satu program yang diluncurkan di Tuban adalah balai ternak yang menyasar peternak mustahik sebagai penerima manfaatnya. Komoditas ternak yang dibudidayakan yaitu domba, kambing, sapi, dan ayam broiler.

Simbolisasi peluncuran Balai Ternak Tuban dilakukan di Kandang Kelompok Mandiri Barokah, di Dusun Koro, Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban.

Peluncuran program tersebut dihadiri Wakil Ketua BAZNAS RI Mokhamad Mahdum, Pimpinan BAZNAS RI pembina Wilayah Jawa Timur, Kolonel Caj (Purn) Drs Nur Chamdani, Bupati Tuban Aditya Herlinda Faridzky, dan jajaran terkait.

Dalam kesempatan itu, Mokhamad Mahdum menyatakan bawha program Balai Ternak ini merupakan salah satu program produktif yang diluncurkan BAZNAS. Yakni tujuannya mendorong kemandirian ekonomi peternak mustahik.

Pada program ini, BAZNAS tak hanya memberikaan bantuan modal, namun juga pendampingan dan pelatihan secara berkala agar menjamin kualitas ternak yang dihasilkan.

“BAZNAS ingin menjadikan peternak mustahik lebih mandiri secara ekonomi. Dengan program pemberdayaan ini, diharapkan para mustahik bisa berdiri sendiri di kemudian hari, dan bertransformasi menjadi muzaki,” ungkap Mokhamad Mahdum, sebagai Wakil BAZNAS RI.

Lebih lanjut, program BAZNAS akan sangat optimal jika didukung keseriusan dari seluruh pihak yang terlibat, seperti yang terjadi di Balai Ternak BAZNAS di daerah lain.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pimpinan BAZNAS RI pembina wilayah Jawa Timur, Nur Chamdani, menyebut di Balai Ternak BAZNAS Kabupaten Tuban saat ini menaungi sekitar 12 orang, dengan total populasi domba yang dikelola sebanyak 196 ekor.

Yaitu terdiri dari 7 pejantan, 70 induk, 4 cempe jantan, 8 cempe betina, 93 bakalan jantan, dan 14 bakalan betina.

Pada tahun ini, BAZNAS akan menambah peternak hingga jumlah peternak menjadi 30 orang dalam satu kelompok. Selanjutnya program pendampingan dilaksanakan selama 2-3 tahun.

“Pendampingan diperlukan agar peternak secara teknis mampu membudidayakan domba sesuai standar operational prosedur (SOP), adanya peningkatan spiritualitas, dan adanya kemandirian secara lembaga. Pada akhirnya mustahik binaan diharapkan keluar dari status kemiskinan dan menjadi muzaki,” ungkap Chamdani.(Ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *