Tubannews.id – Petugas kepolisian dari Unit Penegakan Hukum (Gakum) Sat Lantas Polres Tuban telah melakukan olah TKP kejadian kecelakaan maut yang melibatkan Bus Indonesia dengan 2 truk di jalur Pantura Tuban pada Rabu (6/3/2024).
Dari hasil pemeriksaan dan olah TKP diketahui dugaan penyebab kecelakaan tersebut karena bus yang hanya membawa tiga penumpang itu berjalan ugal-ugalan. Akibatnya satu korban meninggal dunia di TKP dan 4 korban mengalami luka-luka.
Kanit Gakum Sat Lantas Polres Tuban, IPTU Eko Sulistyono menyatakan bahwa saat kejadian Bus PO Indonesia dengan Nopol L 7780 UV melaju dengan kecepatan tinggi. Selain itu pengemudi bus diketahui merupakan sopir cadangan atau bukan sopir aslinya.
“Dari informasi yang kita dapatkan untuk pengemudi bus tersebut adalah pengemudi cadangan. Saat itu bus berjalan dengan kecepatan tinggi karena mengejar bus yang lain,” terang IPTU Eko Sulistyono.
Pada saat sampai di TKP jalan raya Tuban-Semarang, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Tuban bus berusaha mendahului kendaraan di depannya. Namun pandangan dari pengemudi bus tidak bebas sehingga menabrak dua truk dan kemudian oleng keluar jalur.
“Setelah mengalami kecelakaan dengan dua truk bus oleng menabrak tiang listrik dan truk tronton menabrak pagar rumah warga,” tambahnya.
Petugas kepolisian belum menetapkan tersangka dalam kejadian kecelakaan maut yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia tersebut. Pasalnya petugas belum memeriksa sopir bus karena saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.
“Kita masih melalukan proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari kejadian ini,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah kendaraan Bus PO Indonesia jurusan Surabaya-Semarang mengalami kecelakaan dengan 2 truk di jalur Pantura Tuban. Akibat kejadian itu seorang penumpang bus meninggal dunia di TKP dan 4 korban lainnya mengalami luka-luka.(Ar)