Ibu Kreatif di Tuban Sulap Tumbuhan Liar Jadi Minuman Kaya Manfaat

Tubannews.id – Bagi sebagian orang tanaman Telang mungkin hanya dianggap sebagai tumbuhan liar yang merusak pemandangan. Namun tidak bagi Retno Nur Hayati (54), bunga berwarna biru keunguan itu merupakan pundi-pundi rupiah.

Melalui sentuhan tangan kreatifnya tercipta berbagai produk minuman berbahan Bunga Telang. Diantaranya minuman instan, minuman Telang rempah, serta sirup Bunga Telang.

“Bisa diolah menjadi berbagai macam minuman kaya manfaat,” jelas Retno Nur Hayati, pelaku UMKM Produsen Minuman Bunga Telang yang merupakan salah satu binaan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di Tuban.

Namun seiring waktu, telang semakin jarang ditemukan tumbuh liar. Padahal kebutuhan bahan baku semakin banyak seiring meningkatnya permintaan produk minuman bunga telang.

Tampak berbagai produk minuman dari Bunga Telang yang telah diproduksi oleh Retno Nur Hayati, seorang ibu kreatif asal Desa Prunggahan Kulon, Kec Semanding, Tuban.(FotoTubannews.id)

Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, Retno mulai membudidayakan telang pada tahun 2021. Salah satu tempat yang digunakan adalah lahan pribadi miliknya di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.

“Ini awalnya tahun 2021. Saya juga mengajak orang-orang untuk membudidayakan bunga telang, nanti bunga hasil panennya saya beli,” paparnya.

Retno menceritakan awalnya memproduksi minuman dari bunga Telang hanya untuk konsumsi sendiri dan keluarganya.

Tetapi seiring waktu banyak warga yang mendapat manfaat setelah minuman itu, sehingga banyak yang rutin meminta untuk dibuatkan. Dari situlah muncul inisiatif untuk menjualnya.

“Awalnya untuk minuman sendiri, ada yang kena diabet sering saya buatkan. Lalu saat ada tamu saya buatkan. Karena banyak yang suka jadi saya berinisiatif membuat untuk dijual,” ungkapnya.

Untuk pemasaran ibu kreatif itu memanfaatkan media sosial, sedikitnya 12 kilogram minuman Telang instan mampu dijual dalam satu bulan. Harga yang dipatok bervariasi sesuai dengan kemasan.

Untuk bunga Telang siap minum dijual dengan harga Rp10.000 per botol, sedangkan produk Telang bubuk kemasan 300 gram Rp 55.000, dan kemasan 150 gram Rp 25.000.

“Yang instan sekitar 12 kilogram per bulan, kalau yang bunga kering bisa mencapai 30 kilogram untuk diekspor ke Perancis,” papar Retno Nur Hayati.

Namun dari sekian banyak produk, permintaan bunga telang kering tetap mendominasi. Bunga telang kering lebih diminati, karena murni tanpa campuran, sehingga pembeli dapat meracik minuman sesuai selera, dengan takaran gula secukupnya.

“Bunga kering kemasan 35 gram Rp 40.000, dan Rp 25.000 untuk kemasan 25 gram,” Paparnya.

Dengan terus meningkatnya permintaan ibu tiga anak itu terpaksa harus membatasi pesanan dalam satu bulan hanya sekitar 30-40 kilogram sama. Hal itu karena masih minimnya sumber bahan baku yang menjadi kendala utama.

Sementara itu, perusahaan minyak ExxonMobil Cepu Limited sendiri telah melakukan banyak pembinaan dan pemberdayaan terhadap pelaku-pelaku UMKM yang ada di Bojonegoro maupun Tuban. Hal itu sebagai komiten perusahaan untuk meningkatkan perekonomian warga masyarakat di sekitar wilayah operasi.

“Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dan mendukung pemerintah dalam pengembangan ekonomi masyarakat di Kabupaten Tuban, khususnya masyarakat di wilayah operasi Lapangan Banyu Urip,” kata Beta Wicaksono, External Affairs Manager EMCL beberapa waktu lalu.(Ar)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *