Tubannews.id – Dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan juga Badan Usaha Desa Milik Bersama (Bumdesma) di Kabupaten Tuban, Bank Jatim melaunching agen Laku Pandai, Selasa (14/3/2023).
Kegiatan tersebut berlangsung di Pendopo Krido Manunggal Kabupapetn Tuban dengan dihadiri oleh Bupati Tuban, Perwakilan Direksi Bank Jatim dan juga Pimpinan Bank Jatim Tuban.
Selain itu, launching tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pimpinan OPD, Camat, serta para Kades se Kabupaten Tuban.
Direktur Keuangan Bank Jatim, Edi Masrianto mengatakan bahwa setelah terbentuknya agen tersebut Bank Jatim akan memberi suport kebutuhan literasi keuangan.
Hal ini selaras dengan support OJK memberi kemudahan akses keuangan kepada masyarakat.
“Adanya agen di tingkat desa, maka masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang ke kantor cabang. Ditunjang dengan kesiapan infrastruktur agen, maka warga tidak perlu khawatir dengan adanya troble di saat tertentu. Sebab, pihak Bank Jatim akan terus mendapingi,” ujar Edi didampingi Pimcab Bank Jatim, Suyatno.
Masih adanya praktik rentenir di pedesaan, lanjut Edi maka terbentuknya agen Bumdes Bumdesma ini menjadi bagian upaya meringankan beban masyarakat.
Dengan biaya murah, transaksi cepat, dan lebih aman.
“Kami tidak mengurangi jumlah rentenir, namun Bank Jatim melayani dan memberikan fasilitas yang terbaik untuk masyarakat. Supaya mereka terjamin keberlanjutan usahanya, kalau bebannya terlalu besar kasihan. Jadinya jual mahal. Bayangkan kalau bebannya lebih rendah, maka pelaku usaha bisa menjual lebih banyak,” imbuhnya.
Secara bertahap bukan hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi kabupaten saja, tapi juga menumbuhkan masyarakat.
Misalnya pengusaha batik yang sebelumnya mendapat pinjaman lebih tinggi hanya bisa menjual barangnya dengan harga Rp 50 ribu, tepi setelah mendapat pinjaman rendah tentu bisa menjual dengan harga Rp40 ribu.
“Ini tentu menjadi lebih cepat, ongkosnya berkurang dan jumlah produk yang dijual semakin banyak,” jelasnya.
Bank Jatim sendiri tidak mematok satu desa satu agen, namun bisa lebih dari itu. Catatannya adalah petugas yang melayani harus melek teknologi, dan mampu menangani dengan cepat troble yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Dalam praktiknya, agen juga dapat melayani bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah untuk masyarakat.
Sementara, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzki memandang bahwa visi misi kepala daerah linier dengan stakeholder yang lain yaitu, ekonomi bergerak di tingkat rumah tangga.
Bupati optimis ini menumbuhkan wirausaha baru, dan meminimalkan orang mencari pekerjaan.
“Ini bukti nyata mendekatkan akses keuangan ke masyarakat yang butuh kredit. Bunganya rendah dan ini menjadi keuntungan bagi agen Laku Pandai di desa-desa,” tutur Mas Lindra sapaan akrab Bupati Tuban.
Mas Lindra menambahkan bahwa tidak hanya infrastruktur yang dibangun namun juga kesiapan masyarakat menjadi wirausaha yang sudah dijawab oleh Bank Jatim.
Selain akses keuangan semakin dekat, Lindra juga optimis bahwa pendapat masyarakat dalam hal ini agen akan meningkat.
“Program ini bagus karena masyarakat dapat membayar PKB, PBB, listrik, pulsa, dan lain sebagainya. Sedangkan bagi Bumdes Bumdesma di Tuban didorong untuk segera mengupgrade dirinya berorientasi profit,” pungkasnya.(Ar)