Inilah Potret 4 Lokal Hero Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina

Tubannews.id – Sebagai perusahaan energi nasional, PT Pertamina khususnya Regional Indonesia Timur berkomitmen untuk senantiasa memprioritaskan keseimbangan dan kelestarian alam, lingkungan dan masyarakat.

Dengan menyejahterakan manusia, alam, dan lingkungan, maka Pertamina akan mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dalam hal ini melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR) Pertamina telah mewujudkan Local Hero dari wilayah Regional Indonesia Timur.

Dari wilayah kerja Regional Indonesia Timur terdapat empat local Heru yang telah berhasil menjadi percontohan untuk pengembangan program CSR. Berikut empat Local Hero yang telah berhasil dan patut menjadi percontohan.

1. Program Si Imut My Darling

Si Imut My Darling adalah program Integrasi Ikan Maggot Unggas dan Tanaman oleh Masyarakat Sadar Lingkungan. Mereka berasal dari Desa Sedangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro yang medapatkan pendampingan dari Pertamina EP Cepu Jambaran Tiung Biru.

Si Imut My Darling sendiri merupakan salah satu program unggulan untuk penggolahan sampah dengan menerapkan Bank Sampah di desa itu. Dari sampah yang terkumpul salah satunya sudah mampu diolah untuk menjadi bahan bakar minyak setara dengan Bio Solar.

Saat ini program yang diprakarsai oleh Imam Muhlas itu sudah mempunyai penampungan pengolahan sampah dengan kapasitas 50 kilogram. Dari proses pengolahan sampah itu bisa menghasilkan 45 liter bahan bakar sejenis solar.

2. Ekowisata Mangrove Labuhan

Dari wilayah Madura terdapat satu program unggula dari binaan Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) yang menjadi Local Hero. Yaitu Ekowisata Mangrove Labuhan yang berada di Desa Labuhan Sepulu, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan.

Ide untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan penggelolaan wilayah pantai yang disulap menjadi wisata alam tersebut dicetuskan oleh Muhammad Sahril. Sebelum itu mereka diberangkatkan oleh PHE WMO untuk belajar di Mangrove Center Tuban yang untuk mengetahui cara bagaimana menanam dan membudidayakan tanaman Mangrove.

Kini Ekowisata Mangrove Labuhan sudah banyak menjadi tujuan wisata serta untuk tujuan belajar bagi para mahasiswa. Di lokasi tersebut juga telah berhasil menciptakan listrik dengan pemanfaatan tenaga surya yang tentunya ramah lingkungan.

3. Program Kokolomboi Lestari

Local Hero Kokolomboi Lestrasi yang berasal dari Desa Lame-lame Darat, Kecamatan Buko, Kabupaten Banggai Kepulauan itu merupakan warga binaan dari Pertamina EP. Yang mana program tersebut mampu menjaga kelestarian hutan dengan melibatkan warga masyarakat serta pemerintah.

Dari program itu mampu meningkatkan pendapatan dari masyarakat dengan budidaya Madu Hutan. Dari program tersebut terbentuk Kelompok Madu Desa yang berhasil menjaga ekosistem lingkungan hutan Taman Kohati Kokolomboi yang luasnya sekitar 13,5 hektar.

4. Pertanian Sehat Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PSRLB)

Program ini merupakan hasil dari binaan Pertamina EP Cepu Field yang berada di Desa Ngraho, Kecamatan Kedung Tuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Progam PSRLB dinilai lebih tepat sasaran dan tepat guna bagi warga sekitar seperti yang dirasakan oleh petani Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban. Sejak tahun 2019 petani konvensional mulai beralih menggunakan System Of Rice Intensification (SRI) Organik ramah lingkungan dalam bercocok tanam.

Selain itu saat ini program tersebut mampu melakukan pengolahan Tanaman Bunga Telang yang menjadi salah satu produk unggulan. Tanaman Bunga Telang berdasarkan penelitian banyak manfaatnya dan juga sudah dikembangkan untuk program makanan di Pos Yandu guna mengatasi stunting.