Tubannews.id – Sejak memasuki bulan Suci Ramadhan tahun ini sejumlah warga masyarakat yang berada di beberapa kecamatan di Kabupaten Tuban mengaku kesulitan untuk bisa mendapatkan gas Elpiji 3 kilogram, Sabtu (16/3/2024).
Kelangkaan Gas Elpiji 3 kilogram atau gas melon tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Jatirogo dan juga Kecamatan Bangilan, Tuban. Dengan kelangkaan tersebut harga gas Elpiji 3 kilogram melonjak naik hingga sampai Rp 25.000 per tabung.
Dari informasi yang dihimpun Tubannews.id, sejumlah warga yang ada di wilayah Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban mengaku mengalami kesulitan untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 kilogram. Bahwa jika ada toko yang jualan harganya sudah melambung tinggi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).
Tamami (63), warga Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban juga mengeluhkan hal sama. Ia menyebutkan kelangkaan elpiji 3 kilogram di tempatnya sejak empat hari terakhir.
“Harga elpiji di toko naik, warga kalau beli sampai 25 ribu. Padahal biasanya harga elpiji hanya 16 sampai 17 ribu saja,” ujar Tamami.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Purnomo (33), warga Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Tuban. Yang mana dia baru kemarin mencari gas Elpiji 3 kilo namun harganya sudah naik yang sangat drastis.
“Kemarin saya beli harganya sudah Rp 25 ribu. Itu untungnya masih dapat, kalau tidak ada bakal susah untuk masak,” ungkap Purnomo.
Sementara itu, Agus Wijaya selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kabupaten Tuban menuturkan, kondisi kelangkaan elpiji ini terjadi karena cuaca buruk, sehingga berdampak pada distribusi.
“Memang biasanya di kondisi hujan kemarin, permintaan (elpiji 3 kilogram, red) agak tinggi,” terang Agus saat dikonfirmasi.
Saat ini, pihaknya melakukan pengecekan di lapangan dan berkoordinasi dengan Pertamina. Hal itu untuk mencari tahu secara lengkap permasalahan yang terjadi.
“Tetap kita cek dulu, kalau memang jatahnya kurang kita ajukan tambahan. Sudah kami koordinasikan dengan Pertamina untuk kondisi di Jatirogo Barat,” pungkasnya.(Ar)
